Satgas COVID-19 Sebutkan Kasus Sembuh di Kaltim Bertambah 1.939 Orang

Samarinda – Satgas COVID-19 Provinsi Kalimantan Timur mencatat kasus harian Selasa 8 Maret 2021, ada tambahan kasus sembuh sebanyak 1.939 orang sedangkan kasus positif bertambah 1.299 orang.

Juru bicara Satgas COVID-19 Provinsi Kaltim Andi Muhammad Ishak di Samarinda, Selasa (8/3) mengatakan, Balikpapan masih menjadi penyumbang angka kesembuhan tertinggi yakni dengan tambahan 777 orang.

Tambahan kasus sembuh lainnya terjadi di Kutai Kartanegara 406 orang, Bontang 168 orang, Berau 146 orang, Samarinda 113 orang, Paser 104 orang, Kutai Barat 103 orang, Penajam Paser Utara 74 orang, Kutai Timur 70 orang, Mahakam Ulu 5 orang.

“Kami imbau masyarakat untuk tetap waspada meskipun secara umum kasus COVID sudah mengalami penurunan, sebab penularan virus masih terjadi dengan angka yang cukup tinggi,” katanya.

Andi menegaskan tambahan kasus positif terjadi di Balikpapan sebanyak 268 orang, disusul Berau 203 orang, Kutai Kartanegara 198 orang, Bontang 166 orang, Kutai Timur 147 orang, Samarinda 134 orang, Kutai Barat 75 orang, Paser 62 orang, Penajam Paser Utara 40 orang dan Mahakam Ulu 5 orang.

“Kasus meninggal dunia turut mengalami penambahan sebanyak enam orang. Saat ini jumlah keseluruhan kasus meninggal dunia akibat COVID-19 di Kaltim sebanyak 5.584 orang,” kata Andi.

Menurut Andi, status wilayah di Kaltim belum mengalami perubahan yakni sembilan wilayah masih dalam status zona merah dan hanya satu wilayah yakni Mahakam Ulu yang berstatus zona kuning.

“Jumlah pasien COVID-19 yang menjalani perawatan terus menurun, saat ini jumlahnya sebanyak 13.786 orang,” jelas Andi.

Pasien dirawat terbanyak berada di Samarinda dengan jumlah 3.619 orang, disusul Balikpapan 2.566 orang, Berau 1.714 orang, Kutai Kartanegara 1.610 orang, Bontang 1.342 orang, Kutai Barat 1.332 orang, Kutai Timur 857 orang, Paser 507 orang, Penajam Paser Utara 238 orang dan Mahakam Ulu 16 orang.

Andi mengajak masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan khususnya penggunaan masker dan menghindari kerumunan.

“Sebaiknya hindari bertemu dengan rekan atau orang lain yang terkena flu dan batuk, sebab bisa jadi bisa tertular virus,” katanya.(Ant)