Disperindagkop Kaltim Data Pelaku UMKM Terdampak COVID-19

Samarinda  – Dinas Perindustrian Perdagàngan Koperasi dan UKM Provinsi Kalimantan Timur melakukan pendataan bagi para pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) khususnya yang terdampak pandemik COVID-19.
Kepala Disperindagkop Kaltim Fuad Assadin menjelaskan bahwa pendataan ini untuk menjadi bahan refernsi dan acuan bagi Pemerintah Provinsi Kaltim dalam menentukan kebijakan.

“Tujuannya sebagai data UMKM yang terdampak Covid 19 yang mengalami penurunan produksi dan penjualan produk/omset jualan,sampai berdampak PHK (pengurangan karyawan),” kata Kepala Disperindagkop Kaltim Fuad Assadin di Samarinda, Minggu.

Pendataan lanjut Fuad, dilakukan dengan pengisian Formulir Pendataan sendiri secara online oleh para pedagang sayur keliling, pedagang pasar malam, asongan keliling, tahu gunting, bakso, pedagang pasar tradisional, tukang ojek, grab, gojek, penjual gorengan, warung sembako mikro dan pelaku usaha lainnya.

Program secara online dan manual ini digagas PLUT Disperindagkop UKM Kaltim. Data digunakan untuk bahan pengambilan kebijakan Pemprov dalam mengatasi dampak COVID-19 bagi dunia usaha UMKM, saat melanda dan paska penyebaran virus tersebut berhenti total.

“Selain itu, data akan dikirimkan ke Kemenkop dan UKM RI. Data akan digunakan sebagai program dan kegiatan untuk penanganan usaha UMKM yang terdampak covid 19 oleh Pemprov,” jelas Fuad.

Disebutkannya, pendaftaran online bit.ly/datausahaultra mulai dibuka sejak kemarin. Untuk saat ini data manual sudah ada sekitar 300an pendàftar. Pendaftar online sedah mencapai 823 responses.

“Kami menggunakan aplikasi atau akun Data UMi (Usaha Mikro). Batas waktu sampai pendaftar mencapai 1500 orang. Kami berharap segera masyarakat, khususnya pelaku UMKM untuk mendaftarkan dirinya, segera,” ungkap Fuad. (Ant)